Jeruji kadang buatku penat
Dibalik
kaca itu kacamataku mencari
Aku
berdiri mata memandang
Banyak
tapi hanya satu
Tanpa
jemu ku tatap lagi
Sekilas kamu
pergi
Rumus apa
lagi yang harusku pecahkan
Seandainya
indra ini tak kirim dendrit ke sistem sarafku
Mungkin
aku tak takut
Aliran
darah deras
Detak jantung
kencang
Ku pandang
lagi dari jauh
Senyum
manis meski bukan tertuju untukku
Detik
demi detik itu
Timbul
tapak demi tapak
Saat aku
pergi nanti
Aku akan
rindu jeruji besi ini
Bersamamu
disini, di memori putih abu-abuku J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar